Sekolah yang Menyenangkan dan Berkualitas
Apa itu sekolah? Bagaimana sekolah itu? Itu semua pertanyaan yang ada di benak kita. Sekolah adalah tempat di mana anak-anak menuntut ilmu. Selain tempat menuntut ilmu, sekolah juga merupakan tempat sosialisasi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Sekolah itu harus nyaman dan menyenangkan untuk para siswanya, baik dari fasilitas, suasana, dan lain-lain. Cara belajar yang menyenangkan juga sangat berpengaruh kepada para siswa. Kualitas sebuah sekolah juga harus diperhatikan, seperti kualitas guru, kualitas sarana prasarana, dan lain-lain. Kebersihan dan keamanan menjadi pengaruh bagi sekolah tersebut. Sekolah yang hijau, sejuk, bersih, dan nyaman membuat siswa tidak bosan dalam belajar.
Sebuah sekolah yang menyenangkan itu merupakan sekolah yang bersih, berfasilitas lengkap, dan mendukung/memfasilitasi bakat para siswanya. Sekolah jua merupakan sarana pengembangan bakat dan potensi para siswa. Sekolah harus meningkatkan kualitasnya. Guru yang profesional dan siswa yang berprestasi merupakan tolak ukur kualitas sekolah. Selain para guru dan siswanya, yang menjadi catatan penting dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas yaitu bagaimana pengembangan sarana prasarana, mengelola pembelajaran dalam sekolah, membina bakat dan mempertahankan prestasi siswa, dan sebagainya.
Organisasi dalam sekolah juga menjadikan sekolah menyenangkan. Biasanya, organisasi yang sering berada di dalam sekolah berupa OSIS. Organisasi tersebut dapat melatih kemandirian, rasa tanggung jawab, dan jiwa kepemimpinan seorang siswa.
Kegiatan-kegiatan di dalam maupun di luar sekolah dapat memicu keaktifan para siswa, seperti kegiatan kerja bakti, lomba antarkelas, literasi, observasi, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat membuat siswa semakin terlatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah serta melatih rasa percaya diri. Kegiatan ini juga membuat para siswa semakin mencintai lingkungan seperti dalam kegiatan kerja bakti.
Ruang kelas yang nyaman dapat membuat siswa betah belajar di sekolah. Kursi meja yang tertata rapi, lantai bersih tanpa debu dan kotoran, dilengkapi dengan pendingin ruangan, ventilasi yang cukup, papan tulis, dan layar proyektor. Ruang belajar juga bisa menggunakan wallpaper tema tertentu, seperti tata surya, lingkungan serba hijau, suasana perkotaan, dan lain-lain. Di ruang kelas juga disediakan sarana berkreasi agar para siswa terlatih menjadi kreatif dan inovatif.
Selama ini yang paling ditakutkan siswa adalah guru yang galak dan menuntut siswa untuk menguasai semua pelajaran sekaligus. Siswa juga tidak suka pada PR yang menumpuk seperti cucian. Cara untuk menghadapi semua itu adalah dengan belajar tekun, mencicil PR, dan menaati peraturan. Namun, cara-cara tersebut kurang diperhatikan para siswa karena bagi siswa, guru yang galak dan PR yang menumpuk sangat tidak menyenangkan.
Seorang guru juga harus profesional dalam mengajar. Seorang guru itu harus santai dalam mengajar tapi tetap serius ke inti pelajaran. Guru harus mengerti bagaimana suasana para siswa, entah itu bosan, kelelahan, atau lainnya. Dalam kondisi seperti itu guru bisa mengajak para siswa belajar sambil bermain atau belajar dengan alam. Guru tidak boleh tegang, datar, maupun menekan para siswa. Guru menjadi pembimbing, motivator, dan “teman” untuk para siswa.
Teman yang baik dapat meningkatkan rasa sosialitas siswa. Selain sebagai sarana sosialisasi, teman juga bisa sebagai “tutor” bagi teman yang lain, atau bisa disebut tutor sebaya. Cara belajar seperti ini bisa meningkatkan rasa sosial, percaya diri, dan lain-lain. Dengan cara ini ilmu yang didapat menjadi berkah bagi siswa.
Cara belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan semangat belajar pada siswa. Salah satu caranya dengan menggunakan alat peraga, belajar sambil bermain, atau menggunakan alam dalam belajar. Guru bisa menciptakan permainan kecil yang mengandung kesimpulan tentang pelajaran yang sedang diajarkan. Guru juga bisa mengajak para siswa berkeliling sekolah atau sekitar sekolah, belajar berbagai hal dengan lingkungan sekitar. Cara seperti ini dapat mengatasi kejenuhan para siswa dalam belajar.
Buku-buku yang digunakan suatu sekolah merupakan buku yang didasarkan pada kurikulum terkini. Sebaiknya sekolah menggunakan buku yang baru terbit atau yang sudah direvisi kembali. Gunanya agar buku tersebut bisa sesuai dengan kurikulum terkini. Buku tersebut memuat materi dan soal-soal latihan yang lengkap. Penerbit bukunya juga tidak sembarangan, kebanyakan penerbit buku-buku terkenal, seperti penerbit Erlangga, Mizan, Tiga Serangkai, dan lain-lain.
Ekstrakulikuler merupakan kelas pengembangan bakat untuk para siswa. Para siswa diperbolehkan memilih kelas ekstrakulikuler sesuai minatnya tanpa ada paksaan. Kelas ekstrakulikuler dibagi dalam bentuk kelas ekstrakulikuler akademik dan nonakademik yang lebih ke bidang olahraga.
Mading merupakan sarana siswa dalam berkreasi. Mading sekolah memuat berbagai karya dari para siswa, seperti cerpen, artikel, berita, feature, puisi, karikatur, komik, dan lain-lain. Untuk pengelolaan mading bisa dikelola oleh tim mading maupun tim jurnalistik suatu sekolah. Dengan adanya mading siswa bisa makin kreatif dalam berkarya.
Pelajaran yang diajarkan tidak hanya pelajaram umum, melainkan pelajaran agama. Pelajaran umum dan agama dibutuhkan para siswa untuk masa depannya kelak. Pelajaran umum dibutuhkan untuk persiapan ujian nasional dan pelajaran agama untuk bekal di masa depan.
Peraturan/tata tertib sangat penting dalam mengatur jalannya pembelajaran. Tata tertib tersebut dapat melatih kedisiplinan para siswa. Contoh tata tertib seperti memakai seragam sekolah, datang tepat waktu, tidak mengobrol sewaktu guru menjelaskan pembelajaran, dan lain-lain.
Perpustakaan merupakan sarana siswa untuk membaca buku. Buku-buku di perpustakaan sangat variatif. Ada buku novel, komik, kumpulan cerpen, fiksi, nonfiksi, buku pelajaran, majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Kebanyakan para siswa menyukai buku fiksi. Perpustakaan yang nyaman adalah perpustakaan yang bersih, buku-buku tertata rapi di rak, dilengkapi pendingin ruangan, kartu anggota, layar proyektor, dan lain-lain. Perpustakaan juga dijadikan tempat belajar, kegiatan literasi, dan lain-lain. Perpustakaan yang nyaman dapat meningkatkan minat membaca siswa.
Sekolah biasanya dilengkapi dengan kantin. Kantin sekolah harus menyediakan makanan yang sehat, bergizi, higienis, dan tidak memakai bahan kimia. Kantin dapat mengatasi banyaknya siswa yang jajan sembarangan. Sekolah juga terdapat koperasi sekolah yang menyediakan berbagai kebutuhan sekolah dengan harga yang lebih murah.
Di sekolah tersedia tempat ibadah, seperti masjid atau musala. Tujuannya untuk mempermudah para guru maupun siswa untuk beribadah. Sekolah juga ada yang memiliki taman sekolah sebagai sarana refreshing para siswa. Taman sekolah terdapat pohon-pohon yang hijau dan rindang, bunga yang beraneka warna, kursi-kursi kayu, dan kolam ikan.
Menurut saya, sekolah-sekolah harus mempertahankan dan meningkatkan prestasi para siswanya. Sekolah-sekolah disarankan mengajarkan tentang perkembangan teknologi agar siswanya tidak gaptek. Sekolah-sekolah juga harus meningkatkan kualitas dan sarana prasarananya. Harapannya ke depan, sekolah-sekolah di Indonesia bisa menjadi sekolah berkualitas dan menjadi sekolah favorit. Aamiin. (Ranum Fitriarini, Kelas VII-J)
BIODATA PENULIS
Hobiku membaca dan menulis. Cita-citaku ingin menjadi penulis terkenal, guru, dan mendirikan penerbit sendiri. Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara. Ayahku bernama Ahmad Riyanto Samsu Nurdin dan bundaku bernama Ani Sri Hartati. Ayahku seorang karyawan swasta dan bundaku ibu rumah tangga. Penulis favoritku yaitu Enid Blyton, J.K. Rowling, Tere Liye, Sri Izzati, Muthia Fadhila Khairunnisa, dan Fayanna Ailisha Davianny. Di SD aku pernah mengikuti lomba Calistung, Ranking 1, OSN Matematika, Olimpiade Matematika di UNJ (Universitas Negeri Jakarta), dan lomba Menulis Surat tingkat provinsi. Aku pernah mengikuti pentas drama “Kakek Yahudi & Nabi Muhammad” sebagai narator.